1 Emte Highland Resort adalah resort ini posisinya pas di depan gerbang masuk objek wisata Kawah Putih Ciwidey, penginapan dengan konsep resort dengan tipe kamar dan tipe Family yang menampung 800 sd 1.500 orang , fasilitas kolam renang air panas, mainan anak-anak, area bermain flying fox, sepeda air, ATV, naik kuda, panahan, stroberi petik sendiri.
Anda merasa lelah usai bekerja sepanjang minggu? Mungkin sudah saatnya Anda melepas kepenatan dan pergi berlibur. Di Subang, Jawa Barat, terdapat banyak tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Tempat wisata di Subang banyak didominasi oleh variasi pemandangan alam dan aktivitas luar ruangan seru untuk pengalaman liburan yang menyenangkan. Nah, jika masih bingung menentukan lokasi liburan yang tepat, yuk intip beberapa rekomendasi tempat wisata di Subang berikut ini. 1. Pemandian Air Panas Ciater Pemandian Air Panas Ciater Bisa dibilang, tempat wisata di Subang ini adalah tempat yang paling pas untuk melepas stres. Coba saja bayangkan nyamannya berendam di hangatnya air kolam usai berkutat dengan rutinitas yang menjemukan. Tak mengherankan jika pemandian air panas Ciater berhasil menjadi salah satu primadona wisata di Subang. Berlokasi tak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu, air panas yang mengalir juga dimanfaatkan warga sekitar untuk mengairi sawah mereka. Di pemandian ini, Anda tidak hanya bisa merasakan kehangatan air yang akan membuat tubuh rileks, tetapi juga memperoleh khasiat kesehatan dari air tersebut. Kok bisa? Tentu saja, karena air yang mengalir dari kawah Gunung Tangkuban Perahu ini mengandung belerang, kalsium, magnesium, klorida, sulfat, thermo, dan mineral yang cukup tinggi. Dengan kombinasi komponen tersebut, banyak yang percaya air ini mampu menyembuhkan penyakit kulit, rematik, serta gangguan tulang dan saraf. Usai berendam, mungkin Anda ingin menjajal aktivitas lain di tempat wisata di Subang ini. Jangan khawatir, di sini juga ada berbagai kegiatan luar ruangan seru untuk dicoba, seperti misalnya berkuda, berperahu, atau mengendarai gokar. 2. Kawah Gunung Tangkuban Perahu Kawah Gunung Tangkuban Perahu Jika Anda berkesempatan mengunjungi pemandian air panas Ciater, tak ada salahnya untuk mampir juga ke kawah Gunung Tangkuban Perahu. Lokasinya yang berdekatan akan menghemat waktu perjalanan dan lebih efisien. Kawah salah satu gunung tertinggi di Jawa Barat ini memiliki panorama luar biasa indah yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Sebut saja Kawah Ratu. Bisa dibilang, kawah yang satu ini adalah yang paling populer di kawasan wisata ini. Ukurannya yang begitu luas membuat Kawah Ratu menjadi objek wisata utama di Gunung Tangkuban Perahu. Daerah ini sangat cocok untuk wisatawan yang ingin bersantai sambil ngopi, atau sekadar menikmati suasana khas pegunungan yang damai. Selanjutnya, ada juga Kawah Upas yang letaknya sedikit di atas Kawah Ratu. Sayangnya, pengunjung hanya bisa menikmati pemandangan kawah dari jauh karena akses menuju ke sana ditutup oleh pengelola setempat. Alasannya? Terdapat gas beracun di sekitar kawah yang bisa berbahaya bagi kesehatan Anda. Masih belum cukup? Ada satu lagi kawah Gunung Tangkuban Perahu yang menjadi favorit wisatawan. Kawah Domas, namanya. Kawah ini memiliki “area kesehatan” berupa kolam belerang. Rasakan serunya merendam kaki yang lelah ke dalam kolam lumpur belerang sambil bercengkerama bersama kawan. Asyik, kan? 3. Pantai Kalapa Patimban Pantai Kalapa Patimban Siapa bilang kawasan Jawa Barat cuma punya pegunungan? Di Subang, Anda bisa menemukan sebuah objek wisata pantai yang masih dilestarikan oleh penduduk lokal yaitu Pantai Kalapa Patimban yang berlokasi di Dusun Patimban, Pusakanagara, Kabupaten Subang, yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Seperti pantai kebanyakan, pantai ini juga ditumbuhi banyak pohon kelapa di tepiannya. Masyarakat setempat pun menjulukinya sebagai pantai Kalapa / Kalapa Patimban. Tak perlu jauh-jauh ke Bali, melepas penat di tempat wisata di Subang ini juga bisa membuat rileks, lho. Keramahan penduduk lokal menjadi highlight utama dalam liburan Anda ke tempat wisata di Subang yang satu ini. Selain itu, ada juga beberapa kegiatan luar ruangan yang asyik untuk dilakukan. Ingin mengarungi lautan ala Popeye? Sewa saja perahu dari nelayan lokal, pemandu akan mendampingi Anda menjelajahi hawa laut yang menenteramkan. Bagi pengunjung yang hobi olahraga, laut yang landai ini bisa dimanfaatkan untuk bermain voli pantai, berperahu, mengendarai speed boat, dan masih banyak lagi. Usai puas bermain, Anda bisa merebahkan diri di tempat peristirahatan yang disediakan, atau mencicipi hidangan laut yang lezat. 4. Pantai Cirewang Pantai Cirewang Satu lagi tempat wisata di Subang yang menawan banyak wisatawan adalah Pantai Cirewang. Surga alam yang satu ini tersembunyi di balik Kampung Cirewang, Kecamatan Legonkulon, Subang. Jika dibandingkan dengan Pantai Kalapa Patimban, Pantai Cirewang memiliki suasana yang lebih asri. Saat tiba, Anda mungkin dibuat bingung oleh kondisi di sana. Mana pantainya? Usut punya usut, pengunjung harus berperahu melewati sungai dengan pohon bakau di kiri-kanannya. Perjalanan menyusuri sungai ini berlangsung selama 15 menit, sebelum akhirnya Anda sampai di muara Teluk Cidaon. Dari Teluk Cidaon, pengunjung bisa langsung menjejakkan kaki di pasir Pantai Cirewang. Suasana di tempat wisata ini masih cenderung sepi karena lokasinya yang tersembunyi. Namun, hal itu justru menjadi favorit para wisatawan yang ingin menyendiri dari hiruk-pikuk kota. 5. Curug Cibareubeuy Curug Cibareubeuy Rasanya kurang afdol jika mengunjungi Subang tanpa mampir ke wisata air terjun di sana. Curug Cibareubeuy adalah salah satu tujuan wisata menarik di Subang. Berlokasi di Desa Cibeusi, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Anda harus menempuh perjalanan yang lumayan melelahkan untuk sampai ke sana. Lokasinya yang terpencil dengan jalan yang menanjak dan panjang harus ditempuh selama kurang lebih 1 jam 30 menit dari Desa Cibeusi. Pengunjung bisa memilih di antara dua rute untuk mencapai tempat wisata di Subang tersebut, yakni melalui hutan atau sawah. Jika Anda adalah penggila olahraga ekstrem dan suka bertualang, jalur hutan rasanya lebih cocok karena memiliki medan yang curam serta menantang. Jalur melewati persawahan dinilai lebih mudah dilalui karena ditemani oleh berbagai petunjuk arah untuk sampai ke area air terjun. Curug Cibareubeuy memiliki ketinggian sekitar 40 meter. Air yang dingin, pepohonan di sekitar air terjun, serta suasananya yang asri sehingga cocok menjadi obat penawar letih usai perjalanan yang melelahkan. 6. Curug Cina Curug Cina Bagi Anda yang ingin melihat air terjun bertingkat, tak perlu jauh-jauh pergi ke Jamaika. Subang juga memiliki Curug Cina yang keindahannya tak kalah dari air terjun Sungai Dunn. Lokasi air terjun Curug Cina berada di Desa Curugagung, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang. Kawasan wisata ini usianya terbilang cukup muda karena baru dibuka pada tahun 2016 silam. Dari kota Bandung, jalur menuju tempat wisata Curug Cina relatif mudah, yakni melalui pemukiman penduduk, dan jaraknya tidak terlalu jauh. Dari pemukiman, Anda harus melalui area persawahan dan perkebunan dengan jalur jalan yang menurun dan kondisi jalan yang cukup buruk. Usai menyusuri turunan tersebut, ada sebuah jembatan besar yang harus dilalui. Pengunjung harus melewati jalur treking yang menanjak untuk mencapai lokasi. Curug Cina memiliki kontur bebatuan berundak dengan ketinggian sekitar 30 meter. Uniknya, di sekitar air terjun juga terdapat sebuah kolam air berwarna hijau. Menurut penduduk sekitar, air kolam tersebut mengandung belerang yang sering dimanfaatkan untuk berendam. Anda pun bisa memperoleh manfaat kesehatan di tempat wisata di Subang yang satu ini, selain menikmati kesejukan dan panorama alamnya. 7. Curug Ciangin Curug Ciangin Curug Ciangin adalah salah satu primadona wisata air terjun di Subang. Tempat wisata di Subang yang berlokasi di Kampung Neglasari, Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Curug Ciangin ini memiliki panorama alam luar biasa yang juga menawarkan kesejukan alami. Sama seperti kawasan air terjun lainnya di Subang, Curug Ciangin berdiri megah di tengah pepohonan yang rimbun. Nah, jika Anda pernah mengunjungi wisata air panas Ciater sebelumnya, tak sulit untuk menemukan Curug Ciangin karena lokasinya yang berdekatan. Sesampainya di Curug Ciangin, kesan pertama yang dirasakan adalah sejuk. Bagaimana tidak, angin berembus cukup kencang sehingga membawa butiran-butiran air dari ketinggian. Adapun air terjun ini memiliki dua tingkat dengan ketinggian yang berbeda. Bagian atasnya memiliki ketinggian sekitar 4 meter, sedangkan bagian bawahnya memiliki ketinggian sekitar 3 meter. Cobalah untuk bersantai menikmati pemandangan yang dikelilingi pepohonan bambu di tempat wisata di Subang ini. 8. Curug Bentang Curug Bentang Saat mengunjungi Subang, wisata air terjun memang seakan tidak ada habisnya. Curug Bentang, air terjun yang sempat terabaikan ini kini menjadi salah satu tempat wisata di Subang yang wajib Anda kunjungi. Terletak di Desa Sanca, Kecamatan Ciater, air terjun ini berjarak sekitar 32 km dari ibu kota Jawa Barat, Bandung. Pesona alam Curug Bentang tidak kalah dengan wisata air terjun lainnya. Di sepanjang jalan menuju lokasi, Anda akan melihat hamparan sawah menghijau dan perkebunan teh yang jarang didapati di perkotaan. Sesampainya di Curug Banter, pengunjung akan disambut oleh panorama alam yang luar biasa indah. Air terjunnya bertingkat, dengan ketinggian masing-masing sekitar 5 meter. Di setiap tingkatnya, terdapat kolam tampungan air berwarna hijau jernih yang justru menjadi daya tarik utamanya. Sayangnya, akses menuju tingkat yang lebih tinggi cukup susah karena dikelilingi batuan licin dan pepohonan. 9. Kebun Teh Ciater Kebun Teh Ciater Setelah puas menjelajahi air terjun, kini saatnya membawa keluarga berlibur ke kebun teh Ciater. Tak sulit untuk menemukan lokasi tempat wisata ini karena berada di sepanjang Jalan Raya Subang-Bandung, tepatnya di lereng Gunung Tangkuban Perahu. Di sini, Anda bisa mengajak si kecil menikmati panorama kebun yang hijau membentang, sembari melakukan kegiatan yang menyenangkan. Pengunjung bisa memetik teh dan berkunjung ke pabrik pengolahan teh. Yang lebih seru, ada kegiatan tea break di air terjun sekitar, dan tea testing. Menjelang senja, panorama matahari terbenam bisa Anda saksikan di atas bukit perkebunan sambil merelaksasi pikiran. 10. Penangkaran Buaya Blanakan Penangkaran Buaya Blanakan Dinamakan Penangkaran Buaya Blanakan karena tempat wisata di Subang yang satu ini terletak di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kawasan wisata ini dikelola oleh Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan menonjolkan kawanan buaya sebagai daya tariknya. Pengunjung yang datang mungkin dibuat bingung dengan akses lokasi menuju penangkaran buaya, karena jalannya terkesan tidak terawat. Namun, jangan menilai buku dari sampulnya, ya. Di sini, ada kegiatan menarik yang bisa dilakukan bersama keluarga saat liburan tiba. Adalah Jack dan Baron, dua buaya raksasa yang menjadi primadona di penangkaran tersebut. Kedua buaya ini merupakan hasil penangkaran pertama di tempat tersebut bersama 5 ekor buaya betina, dan telah berumur lebih dari 30 tahun. Aksi memberi makan Jack dan Baron menjadi tontonan seru bagi pengunjung, apalagi saat melihat gerakan buaya tersebut mengambil umpan. Sebagai oleh-oleh liburan, jangan lupa berfoto bersama buaya di sana ya.
PemandianAir Panas Kawah Merah Kang Ojim w Jawa Barat godziny otwarcia dzisiaj. Jl. Desa, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat 16810, Indonesien, telefon:+62 856-9743-2622, godziny pracy, zdjęcia
Ditulis oleh Siti HasanahMelancarkan aliran darah, meningkatkan metabolisme tubuh, relaksasi, dan bagus untuk kesehatan kulit. Apalagi manfaat mandi air panas yang mengandung belerang? Manfaat-manfaat tersebut bisa didapatkan dari mandi dan berendam di hangat air dari sumber alam tersebut. Untungnya warga Semarang dan kota di sekitarnya tak perlu kesulitan mencari pemandian air panas untuk mendapatkan manfaat-manfaat tersebut. Pasalnya kota di Jawa Tengah ini mempunyai kolam pemandian dengan fasilitas lengkap. Selain untuk mandi, kamu juga bisa bersantai dan menikmati pemandangan alam. Berikut ini adalah beberapa tempat permandian air panas di Semarang dan sekitarnya, ada apa saja? Simak ulasannya di bawah ini ya! 1. Pemandian Air Panas Derekan * sumber Salah satu yang patut disyukuri dari anugerah alam yang dimiliki Jawa Tengah adalah adanya pemandian air panas yang nyaman dan alami seperti pemandian air panas Derekan. Letak pemandian air panas ini berada tak jauh dari lokasi Candi Ngempon. Candi Ngempon dan pemandian air panas Derekan dipisahkan oleh aliran sungai. Sungai tersebut dapat dijadikan sebagai patokan mencari lokasi pemandian ini. Setelah lelah jalan-jalan di Candi Ngempon kamu bisa mampir berendam di Pemandian air panas Derekan. Pemandian air panas Derekan mempunyai beberapa kolam mandi. Kolam untuk laki-laki dan perempuan terpisah. Kamar mandi dan kamar bilas pun dipisahkan. Alamat Desa Derekan, Kecamatan Pringapus, Semarang Jam buka 24 jam HTM 2. Pemandian Air Panas Gedong Songo * sumber Pemandian air panas Gedong Songo berada tak jauh dari lokasi wisata Candi Gedong Songo. Sumber air panas di pemandian ini memiliki kadar belerang yang tinggi. Dari jauh saja bau belerang sudah tercium. Baru belerang akan semakin kuat ketika kamu melewati pipa penyuplai air panas dari sumber air yang mengalir ke kolam berendam. Air yang diproduksi dari kawah Gunung Kendalisodo ini dialirkan ke kolam renang agar tidak menumpuk di kawah. Mandi di sini tak perlu lama-lama sebab akan menimbulkan pusing kepala karena terlalu lama mencium aroma belerang yang menyeruak dari sumber airnya. Cukup 30 menitan saja waktu maksimal untuk berendam. Suhu air di kolam renang ini pun cukup tinggi. Disarankan untuk sedikit demi sedikit memasukan tubuh ke dalam air kolam ini agar tubuh dapat beradaptasi dengan suhu air. Oh ya, kolam renang di pemandian air panas Gedong Songo menyediakan ban karet juga. Kolam berendamnya pun tak terlalu besar. Kedalaman kolam bagi anak-anak dan dewasa berbeda. Kolam dewasa dalamnya mencapa 1,5 meter. Sedangkan untuk anak-anak lebih dangkal dan ada sekat pemisah agar anak-anak tidak masuk ke kolam yang dalam. Alamat Dusun Krajan, Desa Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Jam buka HTM 3. Pemandian Air Panas Diwak * sumber Nama Diwak merupakan akronim dari Kendi Kawak yang berarti kendi kuno. Penamaan tersebut diambil karena banyak sekali ditemukan kendi di lokasi di mana pemandian air panas Diwak ini berada. Belum ada keterangan jelas sejak kapan sumber mata air panas di Dusun Kali Desa Diwak ini muncul. Yang pasti kemunculan sumber air yang mengandung mineral alami yang menyehatkan ini menjadi berkah bagi warga sekitar. Sumber mata air panas yang muncul di sini jadikan pemandian umum. Banyak warga yang datang ke tempat ini sebab tertarik dengan banyaknya manfaat dari mata air belerang ini. Alamat Dusun Kali, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Semarang. Jam buka 24 jam HTM 4. Pemandian Air Panas Umbul Sidomukti * sumber Berendam dengan ditemani pemandangan alam yang indah dan asri tentu akan membuat semakin betah. Pegal-pegal di tubuh hilang, mata pun segar karena disuguhi keindahan alam yang tersaji di depan mata. Inilah yang bisa kamu dapatkan dari pemandian air panas Umbul Sidomukti. Kolam renang di pemandian ini berada di luar dan kolam dibuat bertingkat. Kamu bisa memilihi kolam mana yang nyaman untuk berendam.
PemandianAir Panas Kawah Merah Kang Ojim in Jawa Barat öffnungszeiten heute. Jl. Desa, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat 16810, Indonesien, telefon:+62 856-9743-2622, öffnungszeiten, bild Aktivitas vulkanisme yang terjadi di Indonesia sangatlah kompleks. Mulai dari gempa bumi hingga gunung meletus hampir terjadi di berbagai penjuru di Indonesia yang memiliki kompleks tektonik aktif. Jalur Cincin Api Pasifik Ring of Fire membentang dari pesisir barat Pulau Sumatera, kemudian berbelok ke pesisir selatan Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan membelok ke Kepulauan Banda-Seram-Maluku. Tentunya jalur ini terbentuk akibat adanya proses geologi serta aktivitas tektonik yang panjang dengan adanya pertemuan lempeng yang bertumbukan hingga membentuk rangkaian pegunungan di daratan. Proses pertemuan lempeng yang terjadi di Indonesia secara umum terjadi dengan mekanisme subduksi, dimana lempeng samudera dan lempeng benua bertumbukan kemudian lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua. Sehingga, muncul rangkaian gunungapi sebagai hasil tumbukan/gesekan yang muncul ke permukaan dengan naiknya magma dalam bentuk suatu tubuh gunungapi. 1 Salah satunya adalah di Bandung yang secara umum merupakan kawasan pegunungan 768 mdpl dan termasuk dalam kelompok pegunungan Sandy, 1977. Terdapat beberapa gunung yang mengelilingi Kota Bandung, mulai dari Gunung Tangkuban Parahu mdpl, Gunung Burangrang mdpl, Gunung Bukit Tunggul mdpl, Gunung Manglayang mdpl, Gunung Mandalawangi mdpl, Gunung Kendan mdpl, Gunung Artapela mdpl, Gunung Patuha mdpl. Semua gunung yang mengelilingi Kota Bandung masih ada yang berstatus aktif dan ada pula yang statusnya sudah mati padam. Salah satunya yang kini menjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah Gunung Tangkuban Parahu yang dalam sejarahnya telah mengalami periode erupsi yang cukup lama, bahkan ada beberapa literatur pula yang menyebutkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Burangrang berasal dari satu tubuh gunungapi purba yang bernama Gunung Sunda Kartadinata, 2005. Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian mengenai adanya kompleks gunungapi yang ada di Kawasan Bandung agar kita yang ada di dalamnya dapat tahu dan mengerti mulai dari sejarah pembentukan hingga menjadi seperti saat ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free LAPORANKULIAH LAPANGAN VULKANOLOGI DAN GEOLOGI PANAS BUMIDisusun OlehALIYUDDIN JAMILNPM. 270110190012Kelas CPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR2022 DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR GAMBAR ivDAFTAR TABEL vBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan 2BAB II PEMBAHASAN Geologi Regional Potensi dan Ancaman Geologi Mitigasi Potensi Bahaya Geologi 10BAB III PENUTUP Simpulan Saran 15DAFTAR PUSTAKA 16LAMPIRAN 17 DAFTAR GAMBARGambar 1. Jalur tektonik Indonesia Abdurrachman, 2018Gambar 2. Lokasi Penelitian dalam Peta Geologi Lembar Bandung Silitonga, 1973Gambar 3. Deliniasi area Patahan Lembang dengan 6 segmen Daryono, 2019Gambar 4. Kawah Domas dengan manifestasi panasbumi berupa mata air panas yangmenyembur dengan tekanan tinggi Jamil, 2022Gambar 5. Deliniasi area kawasan Cagar Alam TWA Gunung Tangkuban ParahuModifikasi Google Maps, 2022Gambar 6. Kawah Ratu di TWA Gn. Tangkuban Parahu Jamil, 2022Gambar 7. Sesar lembang dilihat dari bagian utara, azimuth 180° Munawaroh, 2022Gambar 8. Rambu jalur evakuasi di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Ciater, SubangGunawan, 2019Gambar 9. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Tangkuban Parahu Hamidi, 1989Gambar 10. Kantor pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Simbolon, 2019Gambar 11. Seismograf di pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Jamil, 2022 DAFTAR TABELTabel 1. Sejarah letusan Gunung Tangkuban Parahu dari masa ke masa BAB Latar BelakangAktivitas vulkanisme yang terjadi di Indonesia sangatlah kompleks. Mulai darigempa bumi hingga gunung meletus hampir terjadi di berbagai penjuru di Indonesia yangmemiliki kompleks tektonik aktif. Jalur Cincin Api Pasifik Ring of Fire membentangdari pesisir barat Pulau Sumatera, kemudian berbelok ke pesisir selatan Pulau Jawa, Bali,Nusa Tenggara dan membelok ke Kepulauan Banda-Seram-Maluku. Tentunya jalur initerbentuk akibat adanya proses geologi serta aktivitas tektonik yang panjang denganadanya pertemuan lempeng yang bertumbukan hingga membentuk rangkaianpegunungan di 1. Jalur tektonik Indonesia Abdurrachman, 2018Proses pertemuan lempeng yang terjadi di Indonesia secara umum terjadi denganmekanisme subduksi, dimana lempeng samudera dan lempeng benua bertumbukankemudian lempeng samudera menunjam ke bawah lempeng benua. Sehingga, munculrangkaian gunungapi sebagai hasil tumbukan/gesekan yang muncul ke permukaandengan naiknya magma dalam bentuk suatu tubuh gunungapi. Salah satunya adalah di Bandung yang secara umum merupakan kawasanpegunungan 768 mdpl dan termasuk dalam kelompok pegunungan Sandy, 1977.Terdapat beberapa gunung yang mengelilingi Kota Bandung, mulai dari GunungTangkuban Parahu mdpl, Gunung Burangrang mdpl, Gunung BukitTunggul mdpl, Gunung Manglayang mdpl, Gunung Mandalawangi mdpl, Gunung Kendan mdpl, Gunung Artapela mdpl, GunungPatuha mdpl. Semua gunung yang mengelilingi Kota Bandung masih ada yangberstatus aktif dan ada pula yang statusnya sudah mati padam. Salah satunya yang kinimenjadi objek kajian dalam penelitian ini adalah Gunung Tangkuban Parahu yang dalamsejarahnya telah mengalami periode erupsi yang cukup lama, bahkan ada beberapaliteratur pula yang menyebutkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu dan GunungBurangrang berasal dari satu tubuh gunungapi purba yang bernama Gunung SundaKartadinata, 2005.Maka dari itu, perlu diadakannya penelitian mengenai adanya kompleks gunungapiyang ada di Kawasan Bandung agar kita yang ada di dalamnya dapat tahu dan mengertimulai dari sejarah pembentukan hingga menjadi seperti saat Rumusan Masalah1. Bagaimana sejarah geologi di kawasan Bandung?2. Bagaimana potensi geologi dan ancaman geologi di kawasan Bandung?3. Bagaimana mitigasi yang disiapkan guna mengantisipasi potensi bahaya geologiGunung Tangkuban Parahu? Tujuan1. Untuk mengetahui sejarah geologi di kawasan Untuk mengetahui potensi geologi dan ancaman geologi di kawasan Untuk mengetahui mitigasi yang disiapkan guna mengantisipasi potensi bahayageologi Gunung Tangkuban Parahu. BAB Geologi RegionalBerdasarkan peta geologi lembar Bandung Silitonga, 1973 secara regional daerahpenelitian tersusun atas batuan tuf pasir Qyd yang berasal dari Gunung Dano danGunung Tangkuban Parahu; batuan Hasil Gunungapi Tua Tak Teruraikan Qvu berupabreksi gunungapi, lahar, dan lava yang berselang-seling; batuan koluvium Qc hasilruntuhan pegunungan hasil gunungapi tua berupa bongkah-bongkah batuan beku antaraandesit-basal breksi, batupasir tuf dan lempung tuf; tufa berbatuapung Qyt; HasilGunungapi Muda Tak Teruraikan Qyu berypa pasir tufaan, lapili, breksi, lava, danaglomerat dari Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Tampomas di bagian 2. Lokasi Penelitian dalam Peta Geologi Lembar Bandung Silitonga, 1973Struktur geologi yang dapat dijumpai dari citra satelit adalah berupa patahan yangmemanjang sejauh 29 km dari ujung barat di Padalarang hingga ujung timur di BatuLonceng. Daryono 2019 membagi zona patahan ini menjadi 6 segmen yaitu segmenCimeta; segmen Cipogor; segmen Cihideung; segmen Gunung Batu; segmenCikapundung; dan segmen Batu Lonceng Gambar 3. Deliniasi area Patahan Lembang dengan 6 segmen Daryono, 2019Adanya patahan serta komplek gunungapi yang ada di kawasan Bandung secaraumum terjadi karena adanya proses tektonik lempeng yang terjadi jutaan tahun laludimana lempeng samudera di selatan Pulau Jawa menunjam ke bawah lempeng benuayang memiliki densitas lebih besar daripada lempeng samudera. Sehingga, terbentuklahadanya suatu rangkaian gunungapi di Pulau Jawa mulai dari Gunung Salak, GedePangrango, Burangrang, Tangkuban Parahu, Manglayang, Tampomas, Guntur, Cikuray,Papandayan, Ciremai, Slamet, Sindoro, Sumbing, Merapi, Merbabu, Lawu, Arjuna,Semeru, hingga Gunung Ijen di ujung timur Pulau Jawa. Adanya suatu cincingunungapi akibat proses subduksi yang terjadi membuat kondisi geologi di Pulau Jawa,khususnya di kawasan Bandung pun tidak luput dari sejarah tektonik yang dari keberadaan Gunung Sunda yang meletus dan meruntuhkan sebagiantubuhnya kemudian membentuk kaldera dengan Gunung Burangrang dan GunungTangkuban Parahu di dalamnya. Potensi dan Ancaman Potensi Panas BumiDi daerah penelitian terdapat potensi panas bumi dari adanya GunungTangkuban Parahu sebesar 190 MW Ditjen EBTKE, 2011 yang manifestasinyatersebar pada 3 area mata air panas MAP, diantaranya Nasution, 20131. North of Tangkuban Perahu terdapat MAP Ciater 1 dan MAP Ciater 2 yang beradadi Desa Ciater, Kabupaten Subang, terletak di sisi timur laut daerah ini telah dimanfaatkan oleh pengembang swasta menjadi pemandian Center of Tangkuban Perahu terdapat MAP Domas yang berada di Kawah DomasGunung Tangkuban Parahu, terletak di bagian tengah daerah penelitian. MAP inibersama dengan Gunung Tangkuban Parahu itu sendiri dikelola oleh instansipemerintah dan pengelola swasta sebagai taman wisata South of Tangkuban Perahu terdapat MAP Kancah yang berada di Desa Nagrak,Kabupaten Subang, terletak di sisi barat daerah penelitian; dan MAP Maribayayang berada di Desa Maribaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,terletak di sisi tenggara daerah penelitian. Keduanya telah dimanfaatkan sebagaitempat pemandian air 4. Kawah Domas dengan manifestasi panasbumi berupa mata air panas yangmenyembur dengan tekanan tinggi Jamil, 2022 Potensi Keanekaragaman Flora, Fauna, dan Air TanahSelain potensi panasbumi, daerah penelitian pun memiliki potensi tanah yangsubur karena berada pada kawasan vulkanik, serta memiliki hutan lindung berupaCagar Alam dan Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Perahu yang telahditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian tanggal 3 September 1974 dengan luas keseluruhan Ha yang terdiri atas cagar alam CA seluas Ha. Topografi kawasanini bergelombang dengan lereng yang terjal 30% – 50%. Berdasarkan klasifikasidari Schmidt dan Ferguson, iklim pada kawasan ini termasuk tipe iklim B dengancurah hujan rata-rata – mm/tahun. Di dalamnya, banyak terdapatpotensi flora seperti Puspa Schima wallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiurCastanopsis javanica, Saninten C. argentea, Jamuju Podocarpus imbricatus,Rengas Gluta renghas, Mara Macaranga tanarius, dan Ki Lemo Litseacubeba. Juga ditemui jenis-jenis Harendong Melastoma polyanthum, Kipanggang Schefflera grandiflora, Walan Ficus deltoidea, Pandan hutanPandanus sp. dan Rotan Bubuay Daemonorops melanochaetesGambar 5. Deliniasi area kawasan Cagar Alam TWA Gunung Tangkuban ParahuModifikasi Google Maps, 2022Sedangkan, potensi fauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah sepertiLutung Presbytis cristata, Surili Presbytis aygula, Owa jawa Hylobates moloch, Jalarang Ratufa bicolor, Macan Tutul Panthera pardus, TrenggilingManiis javanica, Babi Hutan Sus vitatus, Tupai, Sciurus sp, Jenis Burung Geopelia striata, Tekukur Streptopalta chinensis, Kadanca Duculaafnea, Alap-alap Falcon mollocensis, Sesap Madu Antruptus surgulensis,Elang Hitam Ictinaetus malayensis, Elang Jawa Spizateus bartelsi, KipasanEkor merah Riphidura Phoenicura, Puyuh Gonggong Arborophila javanica,Munguk Loreng Sitta azuera, Kacamata Biasa Zosterops palpebrosus, danCucak Gunung Picnonotus bimaculatus.Gambar 6. Kawah Ratu di TWA Gn. Tangkuban Parahu Jamil, 2022Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya area ini dapat memiliki potensihidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yang menghasilkan debit air 2,4m3/detik atau m3/hari, dengan kualitas air yang sangat baik jernih, tidakberbau dengan rasa netral. Sumber air ini dialirkan melalui SungaiCipanguseupan, Cihaseum, Cikoneng, Cimuja, Ciasem, Cihaji, Cijengkol danSungai Cijalu. Daerah Gunung Tangkuban Perahu termasuk dalam wilayah DASCitarum, Cilamaya, Ciasem dan DAS Cipunagara. BBKSDA Jabar, 2022 Ancaman Bencana GeologiSelain potensi terdapat pula ancaman geologi yang ada di kawasan penelitianberupa letusan gunungapi, aliran lahar panas/dingin, guguran awan panas, gempabumi, juga gerakan tanah/tanah longsor. Mengenai aktivitas vulkanisme,sepanjang sejarahnya aktivitas yang terjadi di gunung Tangkuban Perahu telahmembentuk 13 kawah. Tiga kawah diantaranya populer dijadikan destinasiwisata, yakni Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas. Sementaraperincian 13 kawah lengkapnya sebagai berikut Kawah Upas terdiri dari KawahUpas termuda, Kawah Upas muda, dan Kawah Upas tua. Kawah Ratu jugaterdiri dari Kawah Ratu 1920, Kawah Ratu muda, dan Kawah Ratu tua.Kemudian ada kawah baru, Kawah Pangguyangan Badak, Kawah Badak, KawahEcoma, Kawah Jurig, Kawah Siluman, dan Kawah Domas. Gunung TangkubanPerahu sempat meletus beberapa kali. Orang yang sempat mencatat letusanpertamanya adalah botanis sekaligus geologis bernama Franz Wilhelm catatan yang dibuat Junghuhn tahun 1853, catatan pertama tentangletusan Gunung Tangkuban Perahu adalah tahun 1829. Berikut adalah sejarahletusan Gunung Tangkuban Parahu yang tercatat hingga saat iniTabel 1. Sejarah letusan Gunung Tangkuban Parahu dari masa ke masaErupsi abu dan batu dari Kawah Ratu dan erupsi dan peningkatan fumarol baru di sebelah utara Kawah uap dari Kawah asap membumbung setinggi 2 km di atas dindingkawah, erupsi berasal dari Kawah Ratu. Erupsi freatik di Kawah Ratu membentuk lubang fumarol baru disebut Badak terjadi, 150 m kearah selatan barat daya dari Kawah Ratu GunungTangkuban abu didahului oleh erupsi hidrotermal freatik.Erupsi freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah freatik didahului oleh erupsi lemah abu membumbung setinggi 159 m di atas kegiatan kuat dengan gempa seismik dangkaldengan erupsi freatik gunung meletus, terdapat pula potensi ancaman dari adanya Sesar Lembangyang membentang sepanjang 29 km di utara Kota Bandung. Menurut Daryono 2019sesar ini merupakan sesar aktif yang bergerak 1,95 - 3,45 per tahun dengan potensigempa besar 6,5 - 7,0 magnitude. Catatan gempa terakhir dari Patahan Lembang adalahpada abad ke 15 sekitar tahun 1400 dengan periode keberulangan gempa besar selama 170 - 670 tahun sekali. Dengan adanya Patahan Lembang, membuat adanya suatuancaman bagi masyarakat sekitar ketika energi yang tersimpan dilepaskan oleh bidangpatahan dan menyebabkan gempa 7. Sesar lembang dilihat dari bagian utara, azimuth 180° Munawaroh, 2022 Mitigasi Potensi Bahaya GeologiGambar 8. Rambu jalur evakuasi di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Ciater, SubangGunawan, 2019Dengan adanya potensi bahaya letusan gunungapi, aliran lahar, lava, guguran awanpanas, longsor, hingga gempa bumi yang mungkin dapat terjadi di lokasi penelitian. Saat ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan peta KawasanRawan Bencana KRB pada tahun 1989. Dari peta tersebut kita dapat mengetahui arahaliran lahar/lava jika terjadi erupsi sehingga upaya mitigasi dapat direncanakan sertadimaksimalkan pelaksanaannya pada saat erupsi 9. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Tangkuban Parahu Hamidi, 1989Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Parahu tentunyaperlu pula diberikan edukasi mengenai upaya-upaya mitigasi yang dapat dilakukan darimasing-masing orang, sehingga saat terjadi erupsi masyarakat yang tinggal di sekitarkaki Gunung Tangkuban Parahu telah mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan agartidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, papan-papan informasi mengenai letusan gunungapi, jalur evakuasi, dan titik kumpul dapat dimuat agar pada saat darurat semuaorang bisa mengikuti papan informasi yang ada. Tentunya hal ini perlu pula dibantudengan tenaga-tenaga teknis dari BNPB Provinsi/Kabupaten/Kota agar dalam upayamitigasi yang dilakukan sesuai dengan arahan pihak Stasiun Pos Pengamatan Gunung Tangkuban ParahuAktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu sampai saat ini masihmenunjukkan adanya kegiatan vulkanisme. Asap-asap berintensitas sedangmembumbung dari beberapa kawah serta bau belerang yang pekat. Badan Geologi telahmenunjuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sebagai bentuk upayamitigasi dalam monitoring aktivitas vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu dimana posini merekam gelombang/getaran yang dikeluarkan dari sekitar kawah menggunakansensor EDM Electronic Distance Measurement.Gambar 10. Kantor pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Simbolon, 2019Metode ini dapat juga digunakan dalam pengamatan deformasi kerja EDM Electronic Distance Measurement adalah dengan memancarkansinar reflektor jarak yang akan memantulkan kembali sinyal tersebut ke EDM. Carapenggunaan EDM adalah dengan meletakan EDM pada suatu titik dan reflektordiletakkan pada titik yang lain. Sinar EDM ditembakkan ke reflektor di suatu titik dandilanjutkan ke titik yang lain untuk mendapatkan serangkaian pengukuran dan tekanan udara dapat mempengaruhi perhitungan metode ini, sehinggaperlu dilakukan pengukuran juga. Untuk mengukur jarak horizontal dari suatu titik ketitik yang lain, ketinggian EDM dan reflektor juga harus diukur secara Gunung Tangkuban Parahu dicatat status kegempaannya selama 24 jammenggunakan instrumen berupa seismogram digital dan seismograf analog. Selainmenggunakan instrumen, pemantauan dilakukan pula secara visual dengan melihat tinggi kolom asap, warna asap, juga warna air dengan mata telanjang dan ataumenggunakan bantuan 11. Seismograf di pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu Jamil, 2022Secara umum, Gunung Tangkuban Parahu termasuk dalam jenis gunung tipe Adengan tipe bentuk gunung stratovolcano. Gunung dengan tipe stratovolcano umumnyamemiliki dinding kaldera yang nampak berlapis sebagai hasil letusan gunungapi secaraperiodik. BAB Simpulan1. Berdasarkan peta geologi lembar Bandung Silitonga, 1973 secara regional daerahpenelitian tersusun atas batuan tuf pasir Qyd yang berasal dari Gunung Dano danGunung Tangkuban Parahu; batuan Hasil Gunungapi Tua Tak Teruraikan Qvuberupa breksi gunungapi, lahar, dan lava yang berselang-seling.. Struktur geologiyang dapat dijumpai dari citra satelit adalah berupa patahan yang memanjang sejauh29 km dari ujung barat di Padalarang hingga ujung timur di Batu Lonceng. Adanyapatahan serta komplek gunungapi yang ada di kawasan Bandung secara umumterjadi karena adanya proses tektonik lempeng yang terjadi jutaan tahun lalu dimanalempeng samudera di selatan Pulau Jawa menunjam ke bawah lempeng benua yangmemiliki densitas lebih besar daripada lempeng Di daerah penelitian terdapat potensi panasbumi dari adanya Gunung TangkubanParahu sebesar 190 MW Ditjen EBTKE, 2011 yang manifestasinya tersebar pada 3area mata air panas MAP, diantaranya 1 North of Tangkuban Perahu terdapatMAP Ciater 1 dan MAP Ciater 2 yang berada di Desa Ciater, Kabupaten Subang 2Center of Tangkuban Perahu terdapat MAP Domas yang berada di Kawah DomasGunung Tangkuban Parahu; dan 3 South of Tangkuban Perahu terdapat MAPKancah yang berada di Desa Nagrak, Kabupaten Subang, Selain potensi panasbumi,daerah penelitian pun memiliki potensi tanah yang subur karena berada padakawasan vulkanik, serta memiliki hutan lindung berupa Cagar Alam dan TamanWisata Alam Gunung Tangkuban Perahu yang telah ditetapkan berdasarkan SuratKeputusan Menteri Pertanian No. 528/Kpts/Um/9/74 tanggal 3 September 1974dengan luas keseluruhan kawasan Ha yang terdiri atas cagar alam CA Ha. Di dalamnya, banyak terdapat potensi flora seperti Puspa Schimawallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiur Castanopsis javanica. Sedangkan, potensifauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah seperti Lutung Presbytis cristata,Surili Presbytis aygula, Owa jawa Hylobates moloch, Jalarang Ratufa bicolor,Macan Tutul Panthera pardus, Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya areaini dapat memiliki potensi hidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yangmenghasilkan debit air 2,4 m3/detik atau m3/hari, dengan kualitas air yang sangat baik jernih, tidak berbau dengan rasa netral. Secara umum, GunungTangkuban Parahu termasuk dalam jenis gunung tipe A dengan tipe bentuk gunungstratovolcano. Gunung dengan tipe stratovolcano umumnya memiliki dindingkaldera yang nampak berlapis sebagai hasil letusan gunungapi secara potensi terdapat pula ancaman geologi yang ada di kawasan penelitian berupaletusan gunungapi, aliran lahar panas/dingin, guguran awan panas, gempa bumi,juga gerakan tanah/tanah longsor. Selain gunung meletus, terdapat pula potensiancaman dari adanya Sesar Dengan adanya potensi bahaya letusan gunungapi, aliran lahar, lava, guguran awanpanas, longsor, hingga gempa bumi yang mungkin dapat terjadi di lokasi ini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan petaKawasan Rawan Bencana KRB pada tahun 1989. Dari peta tersebut kita dapatmengetahui arah aliran lahar/lava jika terjadi erupsi sehingga upaya mitigasi dapatdirencanakan serta dimaksimalkan pelaksanaannya pada saat erupsi SaranPotensi dan ancaman geologi di Kawasan Bandung cukup tinggi, namun perludilakukan monitoring serta upaya-upaya mitigasi bencana agar ancaman yang ada bisamerusak potensi di Kawasan Bandung, terutama Bandung Utara dimana telah banyakpemukiman penduduk serta pengembangan wisata yang bisa merugikan banyak pihak. DAFTAR PUSTAKAAbdurracman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., Ismail, T. 2018. Geochemistry and Structureof Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat. 2022. Kawasan Cagar AlamGunung Tangkuban Parahu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M., Natawidjaja, D., Sapiie, B., Cummins, P. 2019. Earthquake Geology of theLembang Fault, West Java, Indonesia. Tectonophysics. Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2011. Potensi PrioritasPanas Bumi Jawa Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RepublikIndonesiaNasution, A. D., Euis, M., Kobayashi, R. H., & Siregar, K., 2004, Geology , Age Dating andGeochemistry Area , of the Tangkuban Parahu Geothermal Area, West Java , Indonesia,J. Geotherm, 2657, 285– I. M. 1977 Penggunaan Tanah di Indonesia . Publikasi 75. P. H. 1973. Peta Geologi Lembar Bandung. Pusat Penelitian dan Sumber DayaGeologi. Badan Alam CA Gunung Tangkuban Perahu – WJCTF LAMPIRANDokumentasi Lapangan ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Lembang Fault is a major fault in western Java that skirts the northern edge of Bandung, one of Indonesia's largest cities, just south of the active Tangkuban Perahu volcano. Although it has no recorded or historical large earthquakes, the Lembang Fault shows obvious geomorphic evidence of recent activity and has long been thought to be active. In this study, we use geomorphic analysis to unequivocally establish that the fault has a dominantly sinistral sense of movement with a slip rate of mm/yr. This proves that the fault is accommodating trench parallel slip resulted from a slight obliquity in plate convergence at the JavaTrench. With a length of 29 km, this suggests that the Lembang Fault could produce a Mw earthquake with a recurrence time of 170–670 years. We also conducted paleoseismological trenching of the Lembang Fault and found evidence for at least 3 earthquakes in the 15th century, 2300–60 BCE and 19,620–19,140 BP. The 2300–60 BCE earthquake had a measurable vertical displacement of 40 cm, which is consistence with a Mw earthquake. This is the first mapping of a source of crustal earthquakes in Java, Indonesia, the world's most densely populated island in one of its most tectonically active areas. The Lembang Fault and other faults in Java are likely to pose substantial risk to not only Bandung but many of Java's major urban dalamnya, banyak terdapat potensi flora seperti Puspa Schima wallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiur Castanopsis javanica. Sedangkan, potensi fauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah seperti LutungHaHa. Di dalamnya, banyak terdapat potensi flora seperti Puspa Schima wallichii, Pasang Quercus sp., Ki hiur Castanopsis javanica. Sedangkan, potensi fauna yang ada di kawasan cagar alam ini adalah seperti Lutung Presbytis cristata,Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya area ini dapat memiliki potensi hidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yang menghasilkan debit air 2,4 m 3 /detik atau m 3 /hari, dengan kualitas air yang DAFTAR PUSTAKAMacan TutulMacan Tutul Panthera pardus, Dengan adanya kawasan cagar alam, tentunya area ini dapat memiliki potensi hidrologi dari TWA Gunung Tangkuban Perahu yang menghasilkan debit air 2,4 m 3 /detik atau m 3 /hari, dengan kualitas air yang DAFTAR PUSTAKAGeochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda StraitM AbdurracmanS WidiyantoroB PriadiT IsmailAbdurracman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., Ismail, T. 2018. Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences Dating and Geochemistry Area , of the Tangkuban Parahu Geothermal AreaA D EuisM KobayashiR H SiregarDirektorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. 2011. Potensi Prioritas Panas Bumi Jawa Barat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nasution, A. D., Euis, M., Kobayashi, R. H., & Siregar, K., 2004, Geology, Age Dating and Geochemistry Area, of the Tangkuban Parahu Geothermal Area, West Java, Indonesia, J. Geotherm, 2657, 285-303. .
  • n59yfe20zw.pages.dev/29
  • n59yfe20zw.pages.dev/335
  • n59yfe20zw.pages.dev/127
  • n59yfe20zw.pages.dev/329
  • n59yfe20zw.pages.dev/215
  • n59yfe20zw.pages.dev/62
  • n59yfe20zw.pages.dev/149
  • n59yfe20zw.pages.dev/388
  • n59yfe20zw.pages.dev/86
  • pemandian air panas kawah merah kang ojim